Car Condition

Model Year

Maker

Body type

Price range


Sistem Electronik Fuel Injection (EFI)
B
erbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis pada saluran gas buang, dll.
Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus digantikan oleh mesin 4 langkah, system karburasi manual akhirnya juga akan digantikan oleh system karburasi digital.
Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital)sudah mulai diterapkan pada mesin sepeda motor, perlahan tapi pasti akan menggantikan system yang sudah lama bertahan yaitu karburator (karburasi manual).
Karena mesin sepeda motor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan 02 yang sempurna adalah:
14,7:1 = 14,7 bagian 02 (oksigen) berbanding 1 bagian BBM
Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya berbandingan diatas (AFR – AIR Fuel Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana sepeda motor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari kebutuhan mesin sesungguhnya.

Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan kondisi penggunaan sepeda motor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
Contohnya: Pada system karburator ada perbedaan tenaga jika sepeda motor digunakan siang hari dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya jumlah O2 berupa pasokan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).
Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat kondisi kepadatan )O2 berubah, pasokan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau dikurangi). Jadi sep[eda motor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias tenaga tetap sama.

Perbedaan utama karburator dibandingkan EFI adalah :
Karburator EFI
BBM dihisap oleh mesin BBM diinjeksikan/disemprotkan kedalam mesin pengapian terpisah system pengapian menyatu.
Komponen-komponen dasar EFI
Setiap jenis atau model sepeda motor mempunyai desain masing-masin namun secara garis besar terdapat komponen- komponen berikut.
ECU- Electrical Control Unit
3 tkr 20001.JPGPusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukan/ input dari sensor-sensor mengolahny kemudian member keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi, saat pengapian.
 Fuel pump
3 tkr 20001.JPGMenghasilkan tekanan BBM yang siap diinjelsikan.
Preasure regulator
Pengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55-60psi).
Temperature sensor
Member masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan BBM lebih banyak
Inlet Air temperature Sensor
Member masukan keECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Inlet Air Pressure sensor
3 tkr 20001.JPGMember masukan keECU kondisi tekanan udara yang akan masuk kemesin, udara bertekanan (pada tipe sepeda motor ini hulu saluran masuk ada diantara 2 lampu depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Atmospheric pressure sensor member masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepeda motor, pada dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.
Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.
Crankshaft Sensor
Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang membutuhkan bukan INJEKTOR
3 tkr 20001.JPGThrotle Sensor
Member masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar membutuhkan buka INJEKTOR yang lebih lama.
Fuel injector/Injektor
3 tkr 20001.JPGGerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utam menyemprotkan BBM dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.
Speed Sensor
Member masukan ke ECU kondisi kecepatan sepada motor, memainkan gas dilampu merah disbanding kecepatan 90km/jam, buka INJEKTOR berbeda
Vehicle-down Sensor
Member masukan ke ECU kondisi sepeda motor, jika motor terjatuh dengan kondisi mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION, INJEKTOR, untuk keamanan dan keselamatan.
 Electronic fuel injection, memang lebih unggul disbanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai kebutuhan mesin standar.
ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model speedometer, didalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector sesuai kondisi mesin standar. Jika ada perubahan kondisi standar misalnya filter udara diganti atau dilepas, walaupun ada pengukur tekanan udara (Inlet Air Pressusre sensor) pasokan BBM yang akan dikirim melalui injector sesuai kondisi mesin standar. Jika ada perubahan dari kondisi standar misalnya filter udara (inlet air pressure sensor) pasokan BBM hanya berubah sedikit, akhirnya seeeeepeda motr akan berjalan tidak normal karena O2 terlalu banyak (lean mixture).
Tabel ECU standar biasanya tidak dapat dirubah, karena tujuan utama EFI adalah pengurangan kadar emisi gas buang beracun.
Untuk mesin modifikasi memerlukan modifikasi table dalam ECU, halini dapat dilakukan dengan :
1.  Software yang dapat masuk kedalam memori ECU hanya dimiliki oleh ATPM atau Dealer.
2.  Piggyback alat tambahan diuar ECU – bekerja dengan cara memanipulasi sinyal yang dikirim keinjektor untuk membuka lebih lama.
3.  Tukar ECU aftermarket yang dapat deprogram table memorinya, sesuai modifikasi, sesuai kondisi sirkuit.

Leave a Reply

    IKLAN

    IKLAN
    "BENGKEL KITA" MENERIMA SERVIS, TUNE UP, DLL.